Sabtu, 12 November 2016

Menulis November #8

"Patah hati bukan vonis mati", begitu kata Elang ketika Seren bertanya apa maksudnya belajar menerima hidup dari anak-anak yang ada di RS Kanker Anak. 

Seperti itulah, ketika kamu patah hati jangan pernah beranggapan bahwa itu adalah akhir dari segalanya, banyak orang di luar sana yang mungkin mengimpikan hidup normal seperti kamu meskipun ia telah divonis mati oleh dokter. Jadi usahlah terlalu merutuki hidup yang sebenarnya normal dan baik-baik saja menjadi melankolis hanya karena patah hati. 

Cinta, meski kadang membingungkan tapi jika kita memahaminya secara sederhana, maka tak akan menyakitkan. Belajar dari teori Hukum Kekekalan Energi 'cinta' versi Kean bisa menjadi hal yang baik. Bahwasanya cinta itu seperti energi, tidak dapat diciptakan dan juga tidak dapat dimusnahkan, namun bisa dikonversi.

Menurut Kean, pada dasarnya cinta itu sudah ada dalam hati manusia, hanya saja bagaimana kita mengonversinya menjadi peduli, sayang, benci, semangat dan lain-lain yang akan membedakannya. Jadi, maknailah cinta secara sederhana karena jika berlebihan, bukan tak mungkin suatu hari nanti akan terkonversi menjadi kebencian.

Tulisan ini untuk kamu yang sedang patah hati. Berjalanlah terus, hidup ini sangatlah indah untuk dijalani. Kamu bisa mengonversi patah hatimu menjadi energi-energi positif dan bermanfaat untuk orang lain. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar