"Berisik!!! Ini masih akhir pekan dan kamu sudah membangunkanku sepagi ini." Adit murka dengan bunyi handphone yang sejak pagi buta sudah berulang kali berbunyi dekat telinganya. Kalau saja itu bukan handphone satu-satunya dan juga pemberian dari orang tuanya, mungkin sudah dibantingnya sejak tadi.
"Adit... ada apa? Kamu baik-baik saja?" terdengar suara dari handphone-nya. Suara seorang perempuan yang lembut tapi jelas menyimpan ketakutan.
"Dini? Maaf, kukira tadi temanku yang iseng terus menelepon sepagi ini." Jawab Adit salah tingkah kemudian memperhatikan nama yang muncul di layar handphone-nya. "Ada apa ya? tumben kamu menelpon sepagi ini."
"Kamu lupa ya? hari ini kan..." Dini tidak melanjutkan perkataannya.
"Hari ini apa? apa aku melewatkan sesuatu? Atau kita punya janji dan aku lupa?" pertanyaan Adit memburu sembari terus mencoba mengingat-ingat apa yang kira-kira ia lupa.
"Ah, sepertinya kamu benar-benar lupa... Sudahlah..." kata Dini dengan nada menyesal.
"Apa?"
"Ternyata kamu lupa, hari ini kan hari Minggu, dan kita tidak punya janji apa-apa... tidur sajalah... hahaha..." jawab Dini sembari tertawa puas. Puas sekali rasanya bisa mengerjai Adit sepagi ini. Kemudian ia mematikan handphone tanpa permisi. Meninggalkan Adit terjebak dalam kebingungan sepagi itu.
"Awas kamu, akan kubalas nanti," gumam Adit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar