Selama tiga hari terakhir ini, saya menemani nenek ke kebun untuk melihat proses panen kelapa yang dilakukan setiap tiga bulan sekali. Kegiatan ini sudah sering saya lakukan sejak masih SD jika bertepatan waktu libur sekolah dan tidak lagi semenjak kuliah. Setelah kuliah selesai, kembali saya melakukan aktivitas serupa.
Nah, apa yang menarik dari kegiatan ini? Yang menarik adalah banyak aktivitas yang saling berkaitan satu sama lain, semisal ada yang memanjat, ada yang mengumpulkan, ada yang mengupas, ada yang mengangkut ke pengepul dan kemudian pengepul menjualnya ke pedagang yang lebih besar lagi, ataupun menjualnya ke pengusaha kopra.
Panen kali ini buah kelapa punya nenek tak cukup banyak, yah hanya berkisar 1200-an buah dari hampir 200 pohon kelapa, jumlah ini sangatlah menurun jika dibandingkan dengan hasil sebelum bulan Ramadhan yang lalu yang mencapai 3000-an buah. Harganya pun 4000 sampai 4.200 rupiah/ 2 buah. Upah untuk para pemanjat kelapa 3000-3.500/pohon.
Kalau dilihat lebih jauh, ini adalah sebuah bisnis besar yang melibatkan banyak pihak mulai dari petani sampai para pengusaha yang bermodal besar.
Sempat saya diceritakan oleh orang yang mengupas kelapa tersebut bahwa dengan menjual tempurung kelapa saja bisa mendapat untung besar, belum lagi yang menjualnya dalam bentuk arang, saya lupa berapa persisnya, yang jelas keuntungannya cukup besar. Belum lagi yang mengolahnya menjadi kopra kemudian diolah menjadi minyak goreng, bahkan ada yang dikirim ke Kalimantan.
Tapi, mirisnya semakin banyak juga yang mengalih fungsikan lahan kebun kelapanya menjadi areal persawahan. Mau tidak mau jika hal ini terus terjadi, maka akan semakin menaikkan harga kelapa. Kenapa? Dalam bisnis, faktor kelangkaan cukup berpengaruh untuk menentukan harga, semakin langka barang, maka harganya pun semakin meningkat. Karena permintaan pasar tetap atau mungkin meningkat.
Ini bisnis, semua harus diuntungkan. Hahaha...
Meski saya bingung dengan apa yang saya tuliskan ini, tapi semoga kalian bisa melihat sesuatu yang tak terlihat oleh pandangan mata dalam tulisan ini. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar