Selamat berlalu bulan kelahiran. Introspeksi dan evaluasi diri adalah yang utama. Sudahkah hidup kita benar-benar berkah? Benar-benar manfaat? Sedangkan diri ini masih merugi jika masih sama saja dengan kemarin apalagi jika lebih buruk, maka sungguh celakalah diri ini.
Tentang doa semoga usia berkah, berkah seperti apa? bukankah berkah itu adalah ketika bertambahnya usia semakin bertambah dan meningkat pula ketakwaan kita? itulah berkah sesungguhnya. Jika pun belum, teruslah berusaha. Jangan berputus asa dari rahmat Allah. Sungguh tiada usaha yang sia-sia. Ketika kita meninggalkan sesuatu yang buruk karena Allah, maka niscaya Allah akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik.
Beberapa harap masih terlihat di depan mata, nyaring terdengar di telinga, bahkan diakui oleh hati. Sudahkah harap itu benar-benar akan mendekatkan kita pada Sang Pencipta, jika belum, perbaikilah niat dahulu.
Doa yang dipanjatkan, berharap diijabah. Sudahkah kita melakukan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya? Jika belum, belajarlah dahulu. Karena bukan semata perbuatan, bahkan niat pun menjadi penilaian.
Langkah ke depan semakin terjal. Kita bukan lagi kanak-kanak, jatuh kemudian bangkit dan berlari lagi. Jatuh pun harus terpikir, terjatuh karena apa? Bangkit disertai pikiran dan berusaha untuk tidak jatuh lagi pada hal yang sama adalah proses mendewasakan diri. Karena kita makhluk yang berpikir.
Hidup ini bukan lelucon, meski kita haruslah bersikap asing pada dunia ini, sebagai tempat persinggahan sementara, bukan tujuan akhir. Akhirat adalah tempat kembali kita, dimana segala laku kita pertanggungjawabkan, baik maupun buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar